Kamis, 06 Juni 2013

aliran-aliran dalam agama budha

Aliran-aliran dalam Agama Buddha

Aliran-Aliran dalam Agama Buddha


Agama Hindu - agama tertua di dunia pada jaman ini - sejak awal telah menyatakan bahwa perjalanan spiritual, perjalanan rohani manusia untuk mencapai hakekat tertinggi, pemahaman tertinggi - Brahman, Tuhan, Tao, Keberadaan atau apa pun namanya dapat dilakukan melalui 4 jalan.
Pada umumnya ada 4 macam pribadi manusia : Ada orang yang pada dasarnya suka merenung. Beberapa yang lain amat emosional. Lainnya lagi tipe orang aktif dan ada beberapa orang yang suka melakukan pengamatan dari pengalaman. Masing-masing jenis kepribadian manusia ini dalam agama Hindu diberi wadah sendiri-sendiri dalam melakukan pendekatannya mencapai yang tertinggi.

Jalan pertama mencapai yang tertinggi melalui ilmu pengetahuan adalah Jhanna Yoga. Ini untuk para pencari rohani yang mempunyai kecenderungan intelektual kuat - bagi mereka yang menyukai ide, filsafat. Jalan ini bagaimana pun merupakan jalan yang terjal karena pada akhirnya menggabungkan rasionalitas dan spiritualitas bukanlah hal yang mudah. Jalan ke dua adalah jalan pemujaan yang dalam Hinduisme disebut Bhakti Yoga. Ini adalah jalan yang paling banyak diminati banyak orang. Di sini kenyataan tertinggi dipersonifikasikan agar dapat dipuja dengan sujud, sembah dan cinta. Jalan ke tiga disebut Karma Yoga. Pendekatan melalui tindakan, melalui berkarya dan bekerja tanpa pamrih hingga perhatian pada diri beralih ke ' diri yang tak terhingga ' dan dengan cara itulah si pencari mencapai hakekat tertinggi. Jalan terakhir adalah Raja Yoga. Jalan ini cocok bagi mereka yang independen - tidak tertarik dan tidak mau terikat atau percaya pada dogma dan aturan-aturan. Pengamat Raja Yoga percaya pada pengalaman. Inilah jalan para mistik : para mistik Tao, Gnostik, Sufi, Zen dan tradisi lain menempuh jalan ini. Jalan ini hanya diminati oleh sangat sedikit orang - tetapi dapat mengantar pencari rohani pada kedalaman spiritual yang amat dalam.

Dalam menyikapi adanya aliran-aliran dalam agama-agama Besar dan termasuk pula didalamnya aliran-aliran dalam agama Buddha, - hendaknya kita menggunakan kenyataan yang telah diakui oleh agama Hindu sebagai pola pandang dan kerangka berpikir bahwasanya memang terdapat jalan yang berbeda. Umat manusia memang tidak seragam dilihat dari bakat, minat, kecenderungan, tingkat pemahaman dan tingkat evolusi jiwanya. Jalan yang berbeda justru diperlukan dan menjadi logis guna menampung dan menjadi wadah bagi aspirasi para pencari rohani yang pada dasarnya memang tidak sama.

Ajaran Siddharta - sang Buddha , yang kemudian terlembaga menjadi Agama Buddha mengalami hal yang sama. 2500 tahun setelah Siddharta - kini Agama Buddha terbagi menjadi 3 aliran Besar :
1. Theravada
Theravada (Pāli: थेरवाद theravāda; Sansekerta: स्थविरवाद sthaviravāda); secara harafiah berarti, “Ajaran Sesepuh” atau “Pengajaran Dahulu”, merupakan mazhab tertua Agama Buddha yang masih bertahan. Ditemukan di India. Theravada merupakan ajaran yang konservatif, dan secara menyeluruh merupakan ajaran terdekat dengan Agama Buddha pada awalnya, dan selama berabad-abad menjadi kepercayaan yang berkuasa di Sri Lanka (sekitar 70% dari penduduk) dan sebagian besar benua di Asia Tenggara (Kambodia), (Laos), (Myanmar), (Thailand). Mazhab Theravada juga dijalankan oleh sebagian minoritas dari Barat Daya Cina oleh etnik Shan dan Tai), Vietnam (oleh Khmer Krom), Bangladesh (oleh etnik group dari Barua, Chakma, dan Magh), Malaysia dan Indonesia, dan yang belakangan ini mendapatkan lebih banyak popularitas di Singapura dan Negara Barat. Sekarang ini, mazhab Theravada dari Agama Buddha mencapai lebih dari 100 juta pengikut di seluruh dunia, dan dalam dekade terakhir ini mazhab Theravada telah menanamkan akarnya di Negara Barat dan di India.
2. Mahayana
Mahayana (berasal dari bahasa Sansekerta: महायान, mahāyāna yang secara harafiah berarti ‘Kendaraan Besar’) adalah satu dari dua aliran utama Agama Buddha dan merupakan istilah pembagian filosofi dan ajaran Sang Buddha. Mahayana, yang dilahirkan di India, digunakan atas tiga pengertian utama:
Sebagai tradisi yang masih berada, Mahayana merupakan kumpulan terbesar dari dua tradisi Agama Buddha yang ada hari ini, yang lainnya adalah Theravada. Pembagian ini seringkali diperdebatkan oleh berbagai kelompok.
Menurut cara pembagian klasifikasi filosofi Agama Buddha berdasarkan aliran Mahayana, Mahayana merujuk kepada tingkat motifasi spiritual (yang dikenal juga dengan sebutan Bodhisattvayana) Berdasarkan pembagian ini, pendekatan pilihan yang lain disebut Hinayana, atau Shravakayana. Hal ini juga dikenal dalam Ajaran Theravada, tetapi tidak dianggap sebagai pendekatan yang sesuai.
Menurut susunan Ajaran Vajrayana mengenai pembagian jalur pengajaran, Mahayana merujuk kepada satu dari tiga jalan menuju pencerahan, dua lainnya adalah Hinayana dan Vajrayana. Pembagian pengajaran dalam Agama Buddha Vajrayana, dan tidak dikenal dalam ajaran Agama Buddha Mahayana dan Theravada.
Walaupun asal-usul keberadaan Mahayana mengacu pada Buddha Gautama, para sejarawan berkesimpulan bahwa Mahayana berasal dari India pada abad ke 1, atau abad ke 1 SM. Menurut sejarawan, Mahayana menjadi gerakan utama dalam Agama Buddha di India pada abad ke 5, mulai masa tersebut naskah-naskah Mahayana mulai muncul pada catatan prasasti di India. Sebelum abad ke 11 (ketika Mahayana masih berada di India), Sutra-sutra Mahayana masih berada dalam proses perbaikan. Oleh karena itu, beragam sutra dari sutra yang sama mungkin muncul. Terjemahan-terjemahan ini tidak dianggap oleh para sejarawan dalam membentuk sejarah Mahayana.
Dalam perjalanan sejarahnya, Mahayana menyebar keseluruh Asia Timur. Negara-negara yang menganut ajaran Mahayana sekarang ini adalah Cina, Jepang, Korea dan Vietnam dan penganut Agama Buddha Tibet (etnis Himalaya yang diakibatkan oleh invasi Cina ke Tibet). Aliran Agama Buddha Mahayana sekarang ini adalah “Pure Land”, Zen, Nichiren, Singon, Tibetan dan Tendai. Ketiga terakhir memiliki aliran pengajaran baik Mahayana maupun Vajrayana.
3. Vajrayana
Vajrayana adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana. Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha eksoterik. Vajrayana adalah merupakan ajaran yang berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam hal praktek, bukan dalam hal filosofi.http://indonesianbuddhistsociety.wordpress.com/2010/01/26/3-aliran-ajaran-buddha-3-branches-of-buddhism/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar